Wolu

1405 Kata

Naira melangkah pelan. Sebenarnya ada rasa takut, gugup, malu, sekaligus berdebar tak menentu ketika ia memutuskan untuk kembali ke restoran. Ia malu dan belum siap berhadapan dengan Affandra, tapi di satu sisi ia ingin sekali bertemu sang ayah. Naira sempat berencana untuk meminta karyawan lain mengantarkan teh ke ruang Affandra. Namun ia tak mau teman-temannya mengendus ada sesuatu antara dirinya dan Affandra. Naira mengantarkan teh ke ruangan Affandra setelah sebelumnya memantapkan hati dan meyakinkan diri untuk bersikap biasa. Ia akan bertingkah seolah lupa pada insiden ciuman itu. Affandra merasa lega kala sosok gadis yang belakangan ini selalu mengacaukan hati dan pikirannya masuk ke ruangannya dan menyuguhkan segelas teh untuknya. "Nai ...." Naira terdiam. Ia tak menjawab, han

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN