Di jalanan yang sepi dan sedikit gelap, Sakti bersama dua temannya menepi perlahan. "Buang di sini aja!" perintah Sakti tak sabar. "Masih napas, Bos!" jawab si rekan di belakang. Dua orang itu memang ditugaskan di belakang. Keduanya mengecek terlebih dahulu tubuh si satpam sebelum akhirnya tak lagi memikirkan apa pun. Biasanya si bos akan membuang mayat begitu tak pakai tudung aling-aling. Akan tetapi, satpam itu masih hidup. Mau tak mau, mereka pun yang jadi si eksekutor. "Abisin!" Dua orang itu mengikuti instruksi bos tercinta. "Ampuuun!" Tiba-tiba rintihan si satpam membuat ketiganya sedikit terkejut. Mereka tak langsung mengambil tindakan. Sekian detik baru Sakti Aditama memberikan keputusan. "Lempar!" Sedatar itu kata kejam mengalir dari Sakti. "Siap!" Dua or