Detik-detik menunggu operasi ibunya terasa sangat lama. Jarum jam seperti tak pernah bergeser dari asalnya. Tak hanya di situ, serangan udara dingin begitu membuat Devian sulit tenang. Selain udara yang bersuhu rendah, si pria pun merasa perutnya kosong. Ia memang belum sepenuhnya mampu beradaptasi di kota yang dijuluki The Big Apple. Perbedaan waktu 11 jam di tempat itu dengan Jakarta adalah satu yang sangat terasa di tubuh. Gejala di kepala dan anggota tubuh lainnya tak bisa dihindari. Belum lagi gangguan si mata yang menjadi agak sulit tidur. Melihat jarum jam yang begitu lama bergesernya membuat pria itu merasa perlu untuk mengisi perut. Ia menuju kafetaria di rumah sakit itu. Mencari makanan apa saja yang bisa dicerna. Mata Devian mengitari kafetaria yang sepi. *** "Gimana k