Bab 23.1: Julian yang Semakin Menjadi-jadi

755 Kata

Sejak pers sudah menjadi alat Devian membersihkan nama perusahaannya, Julian gantian yang kena sorot media. "Berapa lama kita akan tutup?" tanya karyawan. Julian terdiam. Wajahnya tampak ada keresahan yang mendalam. Matanya sesekali mengawasi seisi ruangan di tempatnya berdiri. Televisi terus menyiarkan berita yang mengabarkan perbuatannya. Masuk acara gosip. Mungkin karena semula ia bermain lewat media sosial Toktik. "Tutup aja dulu, kalian istirahat!" ujar Julian. Julian mengisyaratkan para pegawai untuk langsung siap-siap pulang. Tak selang lama, Julian sudah pergi. Pria itu melangkah dengan kilat untuk tak membuang waktu karena ia memiliki satu tujuan. "Selamat pagi, Pak Julian!" sapa gadis berkacamata. *** "Ya ampun anak ini!" gerutu pria tua itu. Ia sedang menyaksik

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN