Bab 27.1: Kesempatan

447 Kata

Ruby tidak menyadari bahwa mereka datang. Tiga pria yang sama-sama menuju ke tempat di mana Jovanka beristirahat selamanya. Ruby masih terus bercakap dengan si nisan. Banyak cerita yang ia paparkan. Tak terkecuali tentang perasaan yang kini ia rasakan. Perasaan kalut bercampur cinta yang tak semestinya. Perasaan cinta yang ia sendiri tak bisa memahaminya. Rasa cinta yang tumbuh dengan tidak terhindarkan. "Aku yakin Julian memang sosok yang penyayang." Devian dan Julian saling pandang saat mendengarnya. "Ruby!" Ruby tersentak. Ia seperti tersambar petir di tengah hari bolong. Suara itu dikenalinya. Gadis itu menoleh takut-takut. Tidak disangka-sangka bahwa ia akan lihat Devian di sana. Berdiri di sisi kanan si adik yang memakai kursi roda. Tatapan Devian kosong. Membua

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN