Devian terlihat duduk di balik kemudi mobilnya. "Dev!" Ruby berusaha memanggil Devian. Ia mengetuk kaca mobil tepat di sebelah pria itu duduk. Akan tetapi, tidak ada respons sang pria. Ruby menarik napas berat. Ia tak tahu harus bagaimana supaya Devian mau membuka pintu atau minimal kaca. Ia ingin berbicara sesuatu. "Aku lagi enggak mau ngomong," ujar Devian. "Dev!" Devian membuka pintu mobilnya dan keluar. Pria itu tak mengacuhkan Ruby. Kaki Devian melangkah lebar menuju satu tempat yang Ruby paham. Makam si sahabat tentu saja. Ruby terkejut sejenak sebelum semua hilang. "Aku merasa kamu berubah," kata si pria. "Berubah gimana, Dev, memang aku kenapa?" "Entah." Devian menatap langit yang kelabu. Si pria tampak keruh wajahnya. Hal itu membuat Ruby merasa tak enak. H