Bab 43: Kesuksesan Julian dan Persidangan Sakti

994 Kata

Di seberang lautan sana, Devian tidak sedang sendirian. Segala sesuatu yang dilakukannya selalu berdua dengan si mama di kursi roda. "Kamu kapan balik ke Indonesia, Dev, rencananya?" "Nanti aja kalau Mama udah beneran sehat." Mendengar jawaban anak tunggalnya itu membuat hati Eva membuncah di dalam. "Melihat kamu menjadi sosok sebaik ini-" "Mama jangan mulai mikir aneh-aneh pokoknya!" Devian cepat memotong kalimat sang mama. Pria itu tidak senang jika sang mama terlalu menyesali masa lalu. Semua di masa lalu hanya sebuah sejarah. Tak ada hidup yang benar-benar lurus. Setiap orang memiliki kekurangan di salah satu bidang. Sebaliknya, sesuai dengan kemampuan yang kita miliki itu kadang kala ada saat di mana tak ada pilihan lain selain mengejar satu kesempatan untuk maju. Kese

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN