Sementara di rumah, Elizabeth diam seharian. Ruby yang menyempatkan untuk ke rumah mewah milik keluarga pemilik PT. Hartawan Grup itu juga tidak bisa berbuat apa-apa. Gadis itu berusaha menjadi teman di saat Elizabeth butuh seseorang yang bisa diajak bicara. Meski, Ruby belum kenal keluarga itu secara baik. Akan tetapi, ia yakin mereka akan dengan senang hati menerima kehadirannya. "Tante El, makan dulu, ya, biar sehat terus!" "Saya enggak lapar," jawab Elizabeth datar. Mata wanita itu diarahkan ke luar. Ke hamparan bebungaan yang mekar itu mata Elizabeth tertuju. Warna-warni bunga-bunga kesukaannya pun tidak mampu membuat bibirnya tersenyum barang sedetik. "Kalau Tante sakit, semua sedih," ujar Ruby. Elizabeth tetap bergeming. Mematung di balik dinding kaca yang benderang.