"Sudah, kamu jangan sedih soal Namira dan Arsen. Mungkin, dengan kamu mengatakan kebenaran tadi soal Namira yang tidak lama lagi akan menikah. Tandanya, Arsen memang bukan jodoh Namira." "Jadi, lebih baik kita beri semangat dan juga dorongan pada Arsen agar dia mau membuka hatinya pada wanita lain selain Namira. Karena, percuma saja kalau Arsen terus menunggu Namira. Gadis itu tetap tidak bisa menjadi milik Arsen seutuhnya, sebab saat ini dan seterusnya Namira menjadi milik pria lain," ucap Pak Wijaya menenangkan sang istri, yang nampak sedih. Bu Endang menghela nafas panjang, tidak lama kedua matanya berkaca-kaca ketika ia mengingat sosok Namira yang menurutnya sangat cocok, dan pantas bila bersanding dengan Arsen putranya. "Tapi, aku benar-benar tidak rela Namira menikah dengan pria l