126. Namira Mulai Ragu

1549 Kata

"Sayang, kenapa dari tadi kamu diam? Apa kamu marah padaku, karena aku terlambat dan tidak tepat waktu menjemputmu?'' Dokter Alfian mulai peka, setelah hampir sepuluh menit keduanya di dalam mobil ia sama sekali tidak mendengar celoteh, ataupun gurauan dari bibir Namira. Namira yang semula menatap luar jendela, mendengar suara dan ucapan calon suaminya menoleh tanpa semangat, sejak ia melihat noda lipstik di sekitar bibir Dokter Alfian. Dokter Alfian melihat wajah Namira murung, tidak bersinar seperti biasanya merasa yakin pasti ada yang disembunyikan oleh tunangannya. "Tuh 'kan, wajah kamu murung. Kamu juga tidak tersenyum, maupun bicara banyak seperti biasanya. Kamu benar-benar marah sama aku, ya?" Dokter Alfian merasa tidak enak, lebih takutnya kalau Namira curiga kalau ia terlambat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN