"Bu ... sebelumnya saya minta maaf, ya. Karena saya sudah membuat Ibu dan Bapak repot seperti ini," sesal Namira tidak enak hati. Bu Endang yang duduk bersama Namira di kursi penumpang, seketika menoleh. Lalu meraih telapak tangan kiri Namira, Bu Endang langsung memberikan tatapan lembut dan sayang. "Lho, kenapa kamu meminta maaf. Bukannya saya, sama suami saya yang memaksa. Jadi, kamu jangan memiliki perasaan seperti itu. Karena saya senang melakukan ini," jawab Bu Endang lembut.. Pak Wijaya yang berada di kursi depan, tepatnya samping supir langsung menoleh ketika Bu Endang menyentuh pundak suaminya. ''Mas ... apa di kantor ada lowongan pekerjaan, kalau bisa masukkan dia di perusahaan, ya. Kasihan, aku tidak mau dia terus-terusan mencari pekerjaan. Apalagi dengan kakinya yang sakit s