85. Siapa Dia?

1053 Kata

"Selamat siang ...," sapa Arsen, setelah memasuki pelataran rumah Pak Heru tanpa mengetuk pintu gerbang, diikuti oleh Hans orang kepercayaan. Pak Heru yang semula terlihat sedih, dan sempat meneteskan air mata. Mendengar suara seseorang, seketika menoleh. Dengan kasar Pak Heru menghapus air matanya, karena sungguh saat ini ia merasa menjadi pria dan seorang ayah yang gagal dalam mendidik putrinya. "Iya, selamat siang. Dengan siapa, dan ada keperluan apa, ya?'' tanya Pak Heru, sembari menghampiri Arsen, yang telah berhenti dari tadi setelah ia menyapa Pak Heru. "Perkenalkan saya Arsen," ucap Arsen, tanpa menjawab pertanyaan Pak Heru. Dengan mengulurkan tangan kanannya, sembari memperkenalkan dirinya. Pria paruh baya itu, langsung menyambut uluran tangan Arsen. "Heru," jawab Pak Heru

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN