Waktu berlalu cukup cepat, padahal Namira belum cukup istirahatnya. Pikirannya selalu terganggu, ketika ia memikirkan dirinya setelah menikah nanti. Entah mengapa, ia merasa yakin kalau calon mertuanya itu akan baik padanya. Namun, Namira berusaha yakin kalau semuanya pasti akan baik-baik saja. Setelah semalaman berpikir keras, pagi ini ia akan datang ke kantor untuk terakhir kalinya sebelum ia benar-benar mengundurkan diri dari pekerjaan. 'Kamu harus semangat, Namira. Saat ini, kamu telah mengambil keputusan. Semoga saja keputusanmu ini, tidak akan membuatmu menyesal dikemudian hari.' 'Sebelum kamu benar-benar mengundurkan diri, temui seseorang yang telah baik sama kamu. Jangan sampai, karena keegoisan kamu mengejar kebahagiaan kamu itu, kamu menyakiti orang itu,' gumam Namira menyeman