Hans tengah melamun, membuat Bu Endang yang tidak sabaran seketika memukul lengan orang kepercayaan suami, dan putranya. "Hans! Ditanya, kok, malah melamun!'' "Ayo katakan, kenapa Arsen tiba-tiba murung bahkan tidak mau makan? Bukankah kemarin dia ada meeting penting dengan kliennya, apa ada masalah dengan pekerjaannya?'' tanya Bu Endang penasaran, terbesit rasa khawatir pada putranya. Hans tidak bisa berkutik, ketika di desak agar ia berkata jujur. Apalagi saat wanita di hadapannya telah mengatakan kalau tuan mudanya murung, bahkan mengabaikan acara makannya. "Ii--itu ...." Bugh! Bu Endang melihat Hans gugup seketika gemas sendiri, sekali lagi ia memberikan pukulan kecil di bahu orang kepercayaannya di kediaman Kusuma Wijaya. "Kamu ini, kenapa malah gugup seperti itu?!" "Hans, kam