119. Apakah Harus Bersabar Lagi?

1622 Kata

Merasa dipandangi dari tadi oleh Arsen, Mellisa merasa ada sesuatu yang kurang, atau salah. Hal itu, tentu saja membuat Mellisa jadi tidak nyaman. 'Ais! Kenapa cowok itu menatapku begitu, apa ada yang salah dengan diriku? Atau, karena penampilan seksiku ini, dia terpesona terus jatuh cinta padaku,' tanya Mellisa dalam hati, tidak lama ia tersenyum arti oleh pikirannya sendiri. Sementara, Arsen merasa di tatap balik oleh Mellisa seketika memutuskan pandangan lebih dulu. Lelaki tampan itu berbalik, bertepatan Pak Heru datang diikuti oleh Bu Dian di belakang Pak Heru. Pak Heru yang baru datang, langsung disambut oleh Hans lebih dulu. Sementara, Arsen masih diam ia lebih menatap intens Pak Heru, merupakan Paman dari Namira. "Selamat siang, Pak Heru. Saya Hans, dan ini Tuan Muda saya bernam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN