Lova tak berhenti menatap Zegan dengan raut wajah serius menuntut jawab. Ia sangat penasaran seakan lupa harusnya, itu bukan urusannya. “Jika aku memberitahumu, apa yang akan kau lakukan?” Lova tercenung sesaat. Jika ia tahu, apa yang akan ia lakukan? Zegan benar. Untuk apa ia sangat ingin tahu? Sementara ia tak ingin lagi memiliki urusan apapun dengan Zegan. Setelah ini ia akan bebas dari pria itu, ayahnya, atau semua yang berhubungan dengannya. Melirik Lova yang hanya diam, sudut bibir Zegan terangkat. “Bukankah katamu karena aku akan dijodohkan?” ucapnya sarkas. Lova membuang muka dan menggembungkan pipi, sadar Zegan tengah menyindir. “Andre yang mengatakannya padaku,” ucapnya membela diri. Zegan menghela napas dan mengatakan, “Kalau begitu, anggap saja begitu.” Lova diam ta