Lova meletakkan tempe kecap buatannya ke atas meja. Seperti yang Zegan inginkan, ia sedang melayaninya, membuatkannya makan malam. Zegan menatap tempe kecap di atas meja di hadapannya. Padahal ia sudah mengisi rekening Lova, kenapa tidak membeli makan malam di luar saja? “Hanya ada itu di kulkas,” ucap Lova yang hendak pergi dari dapur. Tugasnya memasak sudah selesai dan ia ingin istirahat. “Kau tidak tidak punya uang. Kenapa tidak keluar dan membelikan aku sesuatu yang lebih lezat?” Mendengar itu Lova baru teringat kejadian tadi pagi. Ia menarik napas dalam seraya menunjuk Zegan. “Ya, uang itu. Darimana kau mendapatkannya? Jika itu hasil perjudian, aku tak akan sudi menggunakannya!” Sebelah alis Zegan meninggi. “Judi?” “Ya. Kau bilang kau mafia kan, pasti uang yang kau dapat