Alis Zegan berkerut tajam menatap beberapa orang yang menatapnya. Apakah orang-orang itu suruhan mantan pacar Lova lagi? pikirnya. Pak Hendi membenarkan letak kacamatanya menatap Zegan yang toples hanya memakai boxer untuk menutupi tubuh bawahnya. “Nah, ini dia. Tepat sekali dia keluar!” seru salah satu warga sambil menunjuk Zegan. “St … tolong tenang dulu,” sahut Pak Hendi. Ia ingin menyelesaikan masalah ini dengan baik-baik mengingat hubungan baiknya dengan mendiang kedua orang tua Lova. Tatapan tajam Zegan tak berubah saat ia menatap Lova. Ia merasa terganggu dengan kehadiran orang-orang itu. Atau, apakah Lova sengaja memanggil mereka? Tapi, entah kenapa ia merasa tak yakin akan hal itu. Lova menelan ludah susah payah. Sepertinya, ia sudah bisa menebak tujuan Pak RT dan warga l