Lova kembali dibuat lemas, kedua kakinya seperti jeli yang tak mampu menopang berat tubuhnya. Meski akal sehat dan kewarasannya memintanya menghentikan semua ini, tubuhnya justru berkata lain, menerima setiap sentuhan Zegan dengan pasrah. Bagaimana saat pria itu meninggalkan jejak tak kasat mata di setiap jengkal tubuhnya juga membuat beberapa bagian tubuhnya basah oleh lidah tak bertulangnya. Zegan kian kehilangan kewarasannya. Nalurinya sebagai lelaki dewasa menuntunnya memberi Lova sentuhan-sentuhan yang memabukkan. Saat ia mengatakan bahwa ini yang pertama untuknya, ia sama sekali tak berbohong meski kenyataannya dirinya tampak sangat ahli memanjakan wanita. Munafik jika dirinya tak pernah melihat adegan dewasa, tapi untuk mencelupkan miliknya, dirinya berpikir ribuan kali untuk mela