Val memejamkan mata dan menggigil di belakang tubuh Gio. Meski dia sudah terbiasa dengan tubuh Gio dan memiliki perasaan pada lelaki itu, tetap saja perasaan bencinya pada kedua sahabat Gio tidak bisa hilang dengan mudah. Seperti sekarang, Val enggan menatap kedua lelaki yang sedang bersikeras dengan Gio. Tangannya menggenggam kuat baju Gio dan keringat dingin mulai menetes di dahi. “Lu, lu nggak lihat kalau Val trauma sama kalian? Sekarang, pergi dari tempat gue. PERGI!” teriak Gio tanpa ada rasa persahabatan lagi. “Lu bakal nyesel, Gi. Cewek murahan ini nggak pantes lu perlakuin seistimewa ini.” Stephen mengacungkan telunjuknya. Gadis yang menjadi fantasinya kini sudah ada di depannya tapi tak bisa dia sentuh tanpa izin Gio. “Dan kenapa dia trauma sama kita tapi enggak sama e

