"Ha ... hamil, Pak?" tanyaku seolah salah dengar. Pak Rama menatapku menelisik lalu ia mengangguk. "Begitu yang dikatakan dokter pada saya." "Ha ... hamil? Ba ... bagaimana mungkin aku hamil sementara aku sedang proses cerai, Pak? Besok harus menghadiri sidang pertama," kataku dengan perasaan bingung. Aku menutup wajah dengan kedua tangan dan terisak kecil saat teringat hubunganku dan Mas Angga belakangan ini. Setelah cukup lama terisak, aku akhirnya menyingkirkan tangan dari wajahku. Pak Rama terdiam memandangiku yang masih terisak kecil. "Kenapa Bapak menatap saya terus? Apa Bapak berpikir, saya hamil di luar nikah, begitu?" "Saya tidak berpikir begitu." "Tapi dari tadi Bapak terus menatap saya." "Karena saya merasa kamu aneh. Bagaimana mungkin menggugat cerai tanpa menunggu haid d