POV Dinda Aku mendorong pintu dengan pelan lalu masuk. Pak Rama yang tengah menulis sesuatu di buku langsung mendongak, dia memandangku tajam. "Permisi, Pak. Saya mau mengumpul daftar hadir," kataku. Aku memandangnya lalu menunduk. Hening. Aku kembali memandangnya, dia diam saja di kursinya. Bener kataku, kan? Horor banget hawanya. Kayak ada setannya. "Jadi, saya mau mengumpul daftar hadir, Pak," kataku lagi. Dia terus diam di kursinya. Sumpah rasanya, aku ingin membalikkan badan lalu melangkah pergi dengan cepat. Pak Rama lagi-lagi memandangku. "Bapak sengaja, ya, mau balas dendam pada saya? Bapak nyuruh saya ke ruangan bapak, tapi bapak hanya diam saja." Aku memberanikan diri membalas tatapannya. Dia menarik napas panjang. "Saya heran padamu. Kamu bilang, kamu ingin mengumpul d