POV Dinda "Ha ... hamil, Din?" tanya Mama terlihat begitu syok. Aku mengangguk dengan sungguh-sungguh untuk menyakinkan Mama juga Papa. Aku merogoh plastik berisi vitamin yang kuletakkan di plastik putih besar campur dengan minyak zaitun lalu memberikannya pada Mama. Mama menerima palstik berisi beberapa tablet vitamin untuk ibu hamil dengan tangan gemetar. Papa mendekat lalu meraih tangan Mama, mengajaknya untuk duduk di di sofa. Aku memutuskan duduk di sofa seberang Mama duduk, kami terhalang meja bundar. "Pa, Dinda hamil, Pa," kata Mama dengan suara gemetar, wajah Mama tampak ketahutan. Papa yang duduk di samping Mama langsung memeluk Mama. "Ya kalau hamil, itu artinya kita harus legowo Dinda kembali dengan Angga, Ma." Suara Papa terdengar pelan. Mama mengusap air mata di pipinya.