POV Angga "Ya-naa?! si-ni, Naak!" Teriak Bunda dari teras rumah begitu aku dan Yana keluar dari mobil. Yana memandangku, lalu dia menatap ke arah Bunda yang melambai-lambaikan tangannya dengan wajah riang. Bibir Bunda tersenyum lebar dan ia terlihat sangat senang. Berkali-kali Bunda terus tersenyum. Aku senang sekali melihat Bunda tampak bahagia seperti itu. Karena sebelum resepsi, wajah Bunda selalu ketakutan. "Ayo, teman-teman Bunda ingin ngobrol-ngobrol denganmu, lho. Yuuk." Ajak Bunda. Tanpa menunggu sahutan Yana yang wajahnya tampak begitu risau, Bunda segera menggandeng tangan Yana, lalu menariknya masuk ke dalam. Yana menoleh ke belakang, dia memandangku dengan wajah risau. Karena tidak ingin bertemu dengan teman-teman Bunda lalu menjadi pusat perhatian, toh yang Bunda inginkan b