“Hah, ... rumah dan kantor, kebakaran?” “Mobil dan semua barang berharga juga tidak ada yang bisa diselamatkan?” Suseno tak lagi bisa berkata-kata. Kabar dari salah satu karyawan kepercayaannya, membuat isi kepalanya seolah rontok. Andai batok kepalanya juga buatan manusia, bisa Suseno pastikan, isi kepalanya sudah membeludak keluar. Setelah dirinya ditahan dan dipastikan akan menerima hukuman paling berat, kini Suseno malah mendengar kabar tak kalah menyakitkan. Rumah dan semua hartanya raib. Benar-benar tak tersisa. Padahal meski ia terancam hukuman paling berat, setidaknya harta dan kekayaannya masih bisa ia banggakan. Setidaknya rumah gedong miliknya dan juga perusahaan travel yang dikelola, masih bisa dipamerkan. Air mata Suseno mengalir deras. Tatapannya nanar, dan ia tak lagi b