Delapan Puluh Tujuh

1135 Kata

“Nikahi dia!” ucap ibu Santi yang masih menghabiskan waktunya di kursi roda. Saka terdiam bingung. Ragu mendadak menghinggapi dadanya karena ia tahu betul, sang mama memintanya menikahi Ratna. “Sumpah demi apa pun, Ka. Mama tidak akan menjadikannya pembantu!” ucap ibu Santi masih berbicara lirih. Bukan karena ia sengaja menjaganya. Karena memang, hanya suara lirih yang bisa ia hasilkan. Setelah ia juga sempat tidak bisa bersuara. Namun, kerja keras Saka yang dibantu Ratna, membuat ibu Santi yakin, Ratna wanita terbaik untuknya maupun Saka. Apalagi selain pekerja keras, Ratna juga sangat mengayomi mereka. “Kamu mau cari apa lagi? Yang cantik? Kalau dirawat, Ratna juga makin cantik. Enggak perawatan saja, dia sudah cantik," ucap ibu Santi lagi. “Cari yang kaya, yang pekerja keras? Sudah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN