Shalsabila sudah berusaha tenang, tapi pikirannya ke mana-mana. Air mata dan tangisnya bukan lagi karena rasa sakit akibat proses kontraksi. Semua itu murni karena ketakutannya terhadap nasib Swan. “Aku takutnya si Suseno sudah operasi lagi. Bakalan sulit banget buat buktiinnya,” tangis Shalsabila. Ia jongkok dan tak lagi sanggup berdiri. Swan dan ibu Violita yang mengawalnya, langsung terdiam lemas. Sebenarnya, ketakutan Shalsabila tak beralasan. Swan, ibu Violita, termasuk pak Daniel membenarkan, kemungkinan yang Shalsabila khawatirkan bisa saja terjadi. Karena pasti Suseno sudah sejauh itu dalam mengatur segala rencana. Kebohongan demi kebohongan yang Suseno ciptakan demi menutupi kebu*sukannya pasti sudah sangat merugikan Swan. “Kalaupun kemungkinan pahit akan terjadi, setidaknya a