“Sudah telanjur, abang Saka sudah masuk jebakan lampir Ranti!” batin Ratna yang memberanikan diri mendekati Saka. “Sudah, Bang. Dinikahi saja. Kalau neng Ranti berani macam-macam, balas dan ceraikan saja! Justru ini jadi ajang pembuktian sekaligus balas dendam Abang ke neng Ranti! Toh, neng Ranti juga yang minta dinikahi!” bisik Ratna kepada Saka. Bisikan yang seolah dilakukan oleh mahkluk gaib. Karena gara-gara hal tersebut pula, Saka jadi tertarik mengikat Ranti dengan pernikahan rasa neraka.
“Saya terima nikah dan kawinnya,” ucap Saka tak lama kemudian.
Saka yang memakai pakaian pengantin putih hitam, sungguh menikahi Ranti. Meski alasan Saka melakukannya karena ingin balas dendam kepada Ranti. Ranti merasa sangat bahagia. Merasa menang karena meski ia kalah cantik bahkan kalah kaya,
