Aku sudah membulatkan tekad untuk pergi. Pergi meninggalkan kota ini. Pergi menjauh dari kehidupan Pram, untuk memulai hidupku yang baru. Aku juga akan meninggalkan anak-anak bersama Pram. Rencana awalku yang ingin mengontrak di sekitar tempat kerjaku, kuubah. Karena kurasa jika aku tetap di sini, Pram akan tetap semena-mena padaku. Biarlah sementara waktu Satria dan Elok diasuh oleh Pram juga Ayu, sembari aku menata hati dan kehidupanku. Kelak aku percaya, jika Satria dan Elok tetap akan mengingatku sebagai ibu kandungnya, meski aku harus meninggalkan mereka tanpa pamit.
Malam harinya, seusai makan malam, aku meminta tolong pada Bang Hasan untuk mengajak anak-anak bermain di luar rumah. Sementara aku, Teh Retna, Uwa Jaya dan Uwa Suryani berkumpul di ruang tamu. Aku ingin membicarakan re
