Kien masuk ke dalam kamar, mendapati Uli yang sedang berdiri di depan jendela kamarnya. Dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku celananya, Kien berjalan mendekati ulia. Berdiri di belakang istrinya.
Uli hanya menoleh sekilas mendapati kehadiran Kien. Suasana hatinya sedang tidak baik-baik saja.
" apa ada yang sedang sayang pikirkan?." tanya Kien setelah sekian detik tak ada pembicaraan diantara mereka.
Uli hanya menjawab dengan gelengan kepala.
" yakin tidak ada yang sedang sayang pikirkan."
Uli menghembuskan nafas lelah. Tak tahu harus berkata apa.
" sayang.... Abang minta maaf jika karena ucapan mama membuat sayang merasa tak nyaman."
Uli menoleh kesamping menatap suaminya yang juga sedang menatapnya. Kien ternyata tahu apa yang sedang Uli pikirkan.
" sebenarnya mama itu han
