Kien mengamati para karyawan kantor yang sudah banyak berdatangan di rumahnya. Dia mengundang sekitar lima puluh orang. Memang di kantor cabang yang di Surabaya ini tidak begitu banyak karyawan nya. Dan sebagian besar dari mereka adalah karyawan lelaki. Pandangan mata Kien tertuju pada istrinya yang sedang membantu menyiapkan minum bersama dengan ana dan titik. Kien melihat jika Uli sepertinya tidak terganggu dengan adanya orang kantor di rumah. Kebanyakan dari mereka sudah berkumpul semua di taman belakang, tempat dimana diadakan nya barbeque party. " ini diaduk pakai apa mbak biar menyatu es dan sirupnya." tanya titik pada ana. Gadis itu sedang menuang sirup ke dalam termos yang sudah ada es batu nya. " biar aku ambilkan spatula nya mbak tik." ucapan Uli membuat titik mengangguk setuj