Musuh Dalam Selimut

1130 Kata

Sebuah rumah megah bercahaya terang. Mobil-mobil terparkir rapi di jalanan. Musik pesta terdengar samar dari dalam. Nayanika berdiri di depan pintu masuk. Mengenakan gaun sederhana berwarna biru tua, berlengan panjang dan panjang bagian bawahnya mencapai bawah lutut. Riasan tipis, rambut yang disanggul rapi. Wajahnya tenang, tapi tangannya sedikit gemetar. Dia menarik napas dalam, lalu mengikuti langkah kaki Bumi yang menggiringnya ke dalam rumah megah ini. Lampu menggantung berkilauan. Orang-orang berbincang, tertawa, berfoto. Segelas air yang terlihat seperti air putih biasa di satu tangan, ponsel di tangan lain. Nayanika masuk perlahan. Matanya menyapu ruangan, mencari wajah yang dikenalnya. Lalu—muncullah Meisya. Sahabat dekatnya yang memang sudah bergaya sejak SMA. Sekarang, tamp

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN