Abiyaksa keluar dari dalam ruangan dokter Anita dengan langkah yang pelan. Lemas karena masih shock. Masih tidak menyangka dengan diagnosa yang sudah dokter Anita sampaikan dengan sejelas-jelasnya kepada ia tadi. Jadi penyebab ia kehilangan anaknya ya karena dirinya sendiri juga, yang tidak memiliki kecocokan dengan istrinya sendiri. Lantas, bagaimana ia bisa memiliki keturunan untuk ke depannya nanti? Kalau kehamilan istrinya saja sangat beresiko dan cenderung mengalami kegagalan. Abiyaksa seret pelan kaki-kakinya itu. Baru kehilangan anak dan ditambah dengan mendapatkan kabar yang tak kalah buruk juga, bagaimana ia bisa menghadapi hidup untuk ke depannya nanti, bila hari ini saja rasanya sudah sangat berat sekali. Tidak ada anak yang sudah sangat ia dambakan. Tidak ada tangisan bayi

