Empat Puluh Tujuh

247 Kata
*Author Pov* Dua hari lagi adalah jadwal latihan tanding Harimau Putih dan Elang. Juna, Radi, Genta juga Rio dan Haqi sangat tidak sabar menanti kan nya. Juna berjalan menuju kantin menyusul Haikal yang sudah lebih dulu pergi dengan Radi. Saat melewati kelas Riri, Juna bertemu dengan Sania yang keluar dari dalam kelas. Saat wanita itu melihat Juna, ia langsung tersenyum sumringah. Berbeda dengan Juna yang tidak suka melihat nya. Bukannya ia benci, hanya saja ia tidak suka dengan sikap Sania yang tidak menyampaikan pesannya. Juna sangat tidak suka dengan sikap seperti itu, walaupun mungkin itu hanya hal kecil tapi tidak untuk Juna. "Hai, Jun!" sapa Sania dengan bersemangat. "Hai." balas Juna seadanya, ia bahkan tidak menghentikan langkah nya dan terus berjalan seakan hanya menyapa secara basa-basi. Sania yang tidak menyadari kekesalan Juna padanya, berjalan dengan cepat menghampiri nya. "Lo mau ke kantin ya? gw juga mau ke sana." ucapnya lagi. Juna hanya mengeluarkan kata 'hmm' tanpa membalas bertanya atau apapun. "Oh iya, kapan latihan tanding lo? sekali-kali gw mau liat lo main sepak takraw." Lagi, Juna sama sekali tidak menanggapi ucapan Sania. Wanita itu pun mengerutkan keningnya, ia merasa heran kenapa Juna mendiamkan nya seperti ini. "Lo kenapa sih, Jun? lo lagi ada masalah?" tanya Sania yang tidak mengerti. "Lo kok bisa sih ngerasa gak bersalah gitu?" "Maksud lo apa?" Juna menghentikan langkah nya lalu menghadap Sania yang ikut berhenti. "Coba lo inget-inget lagi salah lo apa. Kalau udah inget baru lo ngomong lagi sama gw." *
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN