Empat Puluh Sembilan

506 Kata
*Author Pov* Hari latihan tanding dengan klub Elang akhirnya tiba. Mereka akan bertanding di lapangan sekolah Rio setelah mendapat kan ijin dari pihak sekolah. Latihan tanding akan di laksanakan pukul empat sore, karena itu sejak pulang sekolah Juna juga yang lainnya membereskan lapangan. Memasang net juga merapihkan bola yang akan di gunakan. "Ri, lo rapihin bola aja sama buat minum sport drink aja, yang masang net biar gw sama Genta." ucap Radi sambil membawa gulungan net yang siap untuk di bentangkan. Riri menganggukkan kepalanya, ia pun membawa botol-botol minuman anggota klub lalu berjalan keluar dari gedung olahraga untuk mencuci botol-botol itu. Saat ia tengah berlari keluar, seseorang memanggilnya dari belakang. Riri pun menghentikan larinya dan menolehkan badannya ke belakang. "Haah... haah... lo larinya cepet juga." kata seorang wanita yang juga membawa botol-botol di tangannya. "Lo manajernya klub Elang kan? ada apa?" "Lo mau cuci botol di tangan lo kan? gw mau ikut nyuci, gw gak sempet bikin sport drink di sekolah tadi." Riri mengangguk dan tersenyum sopan, mereka berdua berjalan menuju wastafel panjang yang ada di luar gedung olahraga. "Gw denger dari kapten klub, kalau ini latihan tanding kalian yang kedua ya?" tanya wanita itu sembari mencuci bersih botol yang ia bawa. "Iya, latihan tanding pertama kami White Lily." "Ahhh, White Lily klub pendatang baru yang memang cukup sulit untuk di lawan." ucap wanita itu. "Ngomong-ngomong nama gw Putri, lo Riri kan? salam kenal ya!" lanjutnya dengan senyum lebar. "Oh iya, kenapa lo yang duluan dateng dari pada anak-anak klub?" tanya Riri yang penasaran. Pasalnya Putri datang saat kami masih membereskan gedung olahraga. "Rencana awalnya pun aku datang bersama anak-anak klub tapi setelah pulang sekolah aku ada urusan yang tidak jauh dari sini. Jadi aku sekalian membawa tas yang sudah ku siapkan semalam lalu aku pergi lebih dulu kemari setelah urusanku selesai. Tentunya setelah aku meminta ijin pada ketua klub." jelasnya panjang lebar. Riri pun mengangguk paham, mereka mengobrol sambil sesekali tertawa selama mencuci botol yang akan mereka gunakan untuk membuat sport drink. Setelah sepuluh menit, mereka berdua kembali ke dalam gedung bersama lalu mereka berpisah menuju bangku klub masing-masing. Riri segera membuat minuman sport drink langsung di dalam botol milik anggota satu persatu. Setelah selesai wanita itu langsung membereskan bola-bola yang akan mereka pakai. Riri juga menyiapkan papan untuk mencatat skor, juga alat tulis yang mungkin dia butuhkan. Riri melirik sekilas ke arah Putri yang masih membuat sport drink sembari menyiapkan hal-hal yang akan di perlukan untuk klub nya. Setelah menyelesaikan semuanya, Rio menyuruh anak-anak yang lain agar segera melakukan pemanasan sebelum anggota klub Elang datang. Juna juga yang lainnya segera melakukan peregangan dan pemanasan seperti berlari-lari kecil mengelilingi gedung olahraga. Sekitar setengah jam kemudian anggota dari klub Elang pun datang. Mereka cukup membawa beberapa untuk mengikuti latihan tanding ini. Ketua klub Elang datang menghampiri Rio. "Terimakasih sudah mengajak kami melakukan latihan tanding ini. Semoga kita bisa bermain secara jujur dan adil." ucap nya sambil mengulurkan tangannya pada Rio. Dengan senyum yang terukir di bibir Rio, ia menerima uluran tangan Ketua klub Elang itu semangat.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN