Eps. 62 Harapan Kosong

1350 Kata

Mobil akhirnya berhenti di depan kesatuan Sanvi. Mesin masih menyala, namun suasana di dalam mobil terasa hening. Arshan menoleh, tatapannya penuh rasa ingin tahu. “Aku ingin lihat yang kamu temukan,” ucapnya tenang namun menuntut. Sanvi ragu sejenak sebelum akhirnya menyerahkan laptop itu. Arshan menatap layar dengan seksama, membaca detail demi detail jadwal konseling yang tertera. Alisnya perlahan berkerut. “Jadi…Hedy ternyata pernah ditangani oleh dokter jiwa senior,” gumamnya lirih, jemarinya menyusuri layar seakan takut melewatkan sesuatu. “Dokter Rendra Wijaya.” Nama itu terucap dengan berat, menyisakan tanda tanya besar di kepalanya. Namun semakin ia membaca, semangatnya mendadak meredup. “Tapi dokter ini sudah tidak berdinas lagi. Tidak ada catatan keberadaan atau tempat prakt

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN