Sesi pemotretan akhirnya selesai. Lampu-lampu studio mulai diredupkan, fotografer dan kru bubar meninggalkan ruangan. Tinggal Mila yang duduk di sofa, meraih jubah satin tipis untuk menutupi tubuhnya. Ia bangkit, berjalan menuju ruang ganti dengan langkah anggun, meski dalam hatinya masih bergejolak karena intensitas sesi tadi.
Tiba-tiba, terdengar suara langkah berat di belakangnya.
“Mila, tunggu!” Suara itu familier, suara model pria baru yang tadi menjadi pasangannya.
Mila menoleh sekilas, ekspresinya datar, seolah tak terlalu peduli. “Ada apa?” tanyanya singkat sambil terus berjalan menuju pintu ruang ganti.
Belum sempat ia meraih gagang pintu, pria itu sudah mendahului, menutup pintu itu dengan tangannya. Gerakan cepat, membuat Mila terhenti seketika. Ia menoleh, matanya menyipit,
