“Menurutmu apa tidak sebaiknya kita pakai baju dengan warna senada?” tanya Arshan memberikan usul.
Sanvi mengangkat sebelah alis namun kemudian mengangguk setuju. “Ya, boleh. Bagaimana kalau kita mengenakan baju warna biru besok?”
Arshan menatapnya sambil tersenyum tipis. “Ya, oke, aku akan usahakan pakai baju warna itu. Lalu…bagaimana berangkatnya? Aku jemput kamu di mana? Aku bahkan tidak tahu rumahmu,” katanya sambil mengangkat alis.
Sanvi menghela napas pendek, matanya sesaat menerawang sebelum menatap Arshan lagi. “Rumahku ada di Jalan Anggrek No. 17, komplek Melati Indah. Posisinya agak di ujung komplek, rumah bercat putih dengan pagar besi hitam. Di depan rumah ada pohon kamboja besar, jadi pasti mudah kamu temukan.”
Arshan mengangguk sambil membayangkan lokasi yang dimaksud. “
