Eps. 10 Dukungan Haris

1303 Kata

Sanvi menggulir bola matanya perlahan, meninggalkan gelas kosong dalam genggaman, lalu menatap Arshan. “Lalu, apa yang bisa kamu bantu untukku?” Arshan tak langsung menjawab. Ia menyandarkan tubuhnya sedikit ke meja, menatap wajah wanita di hadapannya itu yang tampak lelah secara emosional. “Aku sudah biasa menghadapi pasien seperti kamu,” katanya tenang. Sanvi mengerutkan dahi, alisnya sedikit naik. “Jadi kamu seorang psikiater?” Arshan mengangguk. “Tepatnya begitu.” Tawa hambar meluncur dari bibir Sanvi, keningnya menunduk, seolah mengejek keadaan dirinya sendiri. “Rasanya aneh sekali,” gumamnya. “Di saat aku butuh tempat curhat, tiba-tiba datang seseorang entah dari mana, menawarkan diri agar aku bicara padanya. Apa maksud semua ini?” Arshan menyunggingkan senyum. “Mungkin semesta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN