Batari mengerjapkan matanya dan mendapati dirinya berada di rumah sakit, di sampingnya ada Hans yang sedang tertidur dengan menopangkan kepalanya di sisi ranjangnya sambil menggenggam erat tangannya. "Opa.. " panggil Batari dengan suara lirih. Hans sontak terbangun dan melihat Batari telah sadar. "Batari kamu sudah sadar sayang? " tanya Hans begitu khawatir. "Iya opa, bagaimana dengan keadaan anak kita? apa dia baik-baik saja? " tanya Batari. "Anak kita baik-baik saja. Kamu tidak boleh banyak pikiran. Urusan Ambar biar aku yang mengurusnya. Kamu fokus dengan kehamilanmu saja. Ini demi anak kita, " ucap Hans dengan nada suara yang lembut. "Iya opa, " sahut Batari. Hans sangat bersyukur karena Allah masih mempercayainya untuk memiliki keturunan. Kehamilan Batari adalah suatu anug