Bram terdiam saat mendengar suara suaminya Batari. Pasti suaminya telah menahan ponselnya Batari,"Jangan sakiti Batari. " Hans tersenyum miring, " Kau siapa? kenapa kamu mengaturku? tolong jauhi istriku dan jangan hubungi dia lagi! " "Jika kamu kembali menyakitinya dan membuatnya menangis, maka aku tidak akan tinggal diam. Aku akan merebutnya darimu. Sadar diri kakek tua, Batair itu masih muda, cantik, dan baik. Dia tidak pantas mendapatkan pria tua dan jahat seperti kamu! " singgung Bram. "Apa katamu? beraninya kamu menghinaku! kalau kamu bukan pebinor dan masih punya harga diri jauhi Batari!! " Hans langsung mematikan panggilan teleponnya dan memblokir nomornya. Beraninya Bram mengatainya dengan sebutan kakek tua. "Batari sangat cantik dan bahenol, aku tidak bisa membiarkannya di