Bab 41 Melati vs Herdi

1032 Kata

Mentari Jakarta menerobos tirai kamar perlahan. Di ranjang luas bersprei mahal, Roy masih tertidur. Senyumnya tipis—seperti sisa mimpi indah yang belum sepenuhnya pergi dari kelopak matanya. Melati sudah bangun lebih dulu. Rambutnya disisir pelan, rapi. Bibirnya hanya dibalut lip balm berwarna alami. Di depan cermin, ia menatap dirinya. Ada bekas gigitan kecil di bahunya, dan mata yang sedikit sembab—karena menangis, atau karena terlalu larut memainkan peran semalam. Ia menoleh ke arah ranjang. Roy menggeliat pelan. Matanya membuka setengah, lalu penuh. Ia melihat sosok istrinya tengah merapikan baju tidur putih gadingnya. “Sayang...” Suara itu serak, hangat, polos. Melati menoleh dengan senyum selembut embun. “Pagi.” Roy tersenyum lebar. “Kamu udah cantik banget. Mau ke mana?”

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN