Bab 43 Keju untuk Tikus

1079 Kata

Ruang kerja Ferdi penuh cahaya sore dan aroma kulit dari sofa tua. Andini berdiri di dekat jendela, memandangi taman luar dengan tangan menyilang. Ferdi duduk di belakang meja besar, menatap secarik berkas legal. Herdi bersandar santai di rak buku, memainkan tutup pulpen di tangannya. “Kamu setuju?” tanya Andini, suaranya rendah tapi penuh tekanan. Matanya menusuk Ferdi. “Kalau memang Roy sudah bulat,” jawab Ferdi pelan, “ya. Kita beri penghapusan pasal itu.” Andini memutar badan cepat. “Sayang, kita bicara tentang saham. Bukan sekadar cincin kawin!” Ferdi menghela napas. “Aku tahu, tapi kalau kita tolak mentah-mentah, Roy akan berpikir untuk menggunakan cara lain.” "Cara seperti apa?" Ferdi meraih tangan Andini, "Dengar, Cintaku. Roy itu nekat. Otaknya sudah tercuci, bila kita tida

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN