“Cantik banget anak Papa. Mau ikut Mama wisuda, ya?” Aku tersenyum melihat Mas Fendi yang sejak tadi terus mengajak bicara anak kami yang kini sedang dia kasih ASI lewat botol yang sudah kusediakan. Aku sedang dirias, jadi aku tidak bisa memberi ASI secara langsung. Tak terasa, setengah tahun sudah berlalu. Waktu melesat begitu cepat. Aku mendadak ingat saat aku tiba-tiba melahirkan di hari yang sama dengan jadwal sidang. Benar-benar luar biasa rasanya. Bagusnya, saat itu aku bisa melahirkan secara normal. Sungguh anugrah yang wajib kusyukuri. Ngomong-ngomong sidang dan melahirkan yang hampir besamaan, itu membuat revisi tesisku jadi agak molor. Otomatis, yudisiumku juga. Hal itu berimbas pada jadwal wisuda yang sebenarnya dilaksanakan sebulan setengah setelah aku sidang. Karena aku tid