52. Kekhawatiran Tak Berujung

2138 Kata

“Sebenarnya aku udah tahu, Mbak.” Aku agak kaget dengan jawaban Novia. Dia yang kukira selama ini tidak tahu apa-apa, ternyata justru sebaliknya. Dia baru saja mengaku kalau dia tahu apa saja yang terjadi pada Ibu di masa lalu. “Serius? Emang Ibu cerita langsung?” Novia mengangguk. “Iya. Awalnya tuh gara-garanya aku nemu sertifikat cerai Ibu waktu beres-beres kamar. Saat rumah mau dibongkar, kan berkas penting diselametin dulu, terus disimpan di rumahnya Lek Uzi biar aman. Ya aku kaget, dong, waktu nemuin itu. Aku buka, aku baca isinya. Eh, ketahuan Ibu.” “Terus Ibu jujur?” “Iya. Akhirnya Ibu jujur semuanya. Kalau enggak mau pun bakal aku paksa. Ibu cerita sambil nangis, Mbak. Ibu juga sekalian nasehatin aku biar besok kalau cari suami jangan yang terlalu jauh status sosialnya. Tujuan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN