Tak Biasa

1829 Kata

Tangan Kaisar terus menelusuri pipi Kristal dengan jarinya, mengusapnya lembut dan penuh kehati-hatian seolah pipi bayilah yang begitu rapuh yang ia sentuh. Tanpa riasan sama sekali, wajah Kristal terlihat seperti anak kecil yang begitu polos. Sebuah kecupan ia labuhkan di bibir Kristal, sekilas. 'Aku tidak akan pernah membiarkanmu terluka sedikit pun, aku akan selalu mencintaimu, menjaga dan melindungimu. Tidak ada yang boleh melukai atau menyakitimu, itu janjiku.' Sekali lagi Kaisar mengecup kening istrinya, lalu membetulkan letak selimut dan gegas menyusul Kristal yang telah lebih dulu pergi ke alam mimpi. Sementara itu di kamar berbeda. "Huh, sepertinya aku memang sudah gila. Bagaimana bisa setiap aku melakukan sesuatu selalu teringat perempuan bar-bar itu? Rasanya sungguh menyesal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN