Denyar Rasa

2026 Kata

'Ada apa dengannya, tak mungkin dia berani bermain api di belakangku, bukan? Dia tak mungkin lancang menginginkan wanitaku juga, tapi tunggu dulu ... Apa jangan-jangan Romy ...' Kaisar bisa melihat ekspresi wajah Romy dari ekor matanya ketika ia meliriknya sekilas. "Siapa yang kau perhatikan Rom?" Tatapannya bak anak panah beracun yang mematikan. "Sa ... Saya Tuan?" "Kau pikir dengan siapa aku bertanya? Tidak ada siapa-siapa lagi di ruangan ini selain kita berdua." Baik. Sebentar lagi ruang kerja ini pasti akan disulap menjadi gedung pengadilan dadakan. Romy mengelus dadanya, bersiap dengan kegilaan tuannya. "Kau jatuh cinta pada istriku." "Tidak benar Tuan, mana berani saya melakukan itu," bantah Romy. "Kau melihatnya sampai sebegitunya dan sebagai sesama lelaki, aku tahu betul pan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN