Di Balik Layar

2054 Kata

Isakan lirih dapat Kaisar dengar. Ia merasakan kemejanya basah terkena titik air yang terus merembes dari wajah Kristal. "Maafkan aku. Aku tidak bermaksud melukai hatimu. Aku sungguh tidak tahu kalau ternyata ..." Ucapan Kristal tertahan, Kaisar makin menenggelamkan kepalanya dalam dekapan yang terasa nyaman dan begitu menghangatkan. "Berhenti menyalahkan dirimu karena kau sama sekali tak bersalah." "Kenapa kau tidak memberitahukannya padaku?" "Dan membiarkanmu kecewa begitu? Setidaknya aku sudah memberikan kesempatan untukmu bersikap sebagaimana seorang menantu." "Aku sungguh minta maaf," cicit Kristal, hampir tak terdengar. "Berhenti menangis, kau sangat jelek jika menangis." "Hah?" Kristal mengurai pelukannya. "Kau orang pertama yang mengataiku jelek ketika menangis, padahal Kak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN