Merasakan nyeri di kepalanya tak kunjung berkurang meski ia telah minum pil pereda nyeri, Kaisar pun memutuskan untuk pulang. Sesekali Romy melirik kaca spion di atasnya agar bisa melihat kondisi tuannya. "Kita mampir ke rumah sakit dulu, Tuan," tawar Romy. "Tidak perlu." "Wajah Tuan sangat pucat." "Aku hanya butuh istirahat." "Kalau begitu, biar saya panggil saja Dokter Chaca ke rumah." "Rom! Bisa diam tidak, jangan menambahku pusing. Diamlah!" Kaisar yang sempat memejamkan mata itu pun mengomel. "Maaf Tuan." Romy kembali fokus pada kemudinya, tapi matanya juga tajam mengawasi Kaisar. Ia tak menyadari telah mengkhawatirkan tuannya seperti anak kecil. Apa yang tengah dirasakan Kaisar saat ini, tentu saja Romy dapat merasakannya juga. Kaisar sampai sakit gara-gara kepikiran masalah