Tentang Masa Lalu Kaisar

1947 Kata

Malam makin merambat naik, jarum jam bertengger di angka dua dini hari, akan tetapi Kaisar sama sekali tidak bisa memejamkan mata barang semenit pun. Pikirannya sibuk berkelana, menjelma menjadi ketakutan tersendiri baginya. Kaisar mengubah posisinya mencari sisi ternyaman, raganya begitu lelah, tapi mata dan pikirannya tak bisa diajak bekerjasama. Kegelisahan di hatinya tak akan lenyap sebelum Kaisar memastikan satu hal. 'Aku sangat mencintaimu Kris, sekarang katakan apa yang harus aku lakukan?' batin pria itu menjerit. Kaisar menunduk demi bisa melihat wajah wanita yang kini terlelap dalam pelukannya. Kaisar mengecup kening Kristal, lalu memaksakan diri untuk tidur. Keesokan paginya. Tak seperti biasanya, jika pagi-pagi sebelumnya Kristal akan mandi dengan cepat, kali ini ia memilih

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN